Jumat, 17 Mei 2013

wisata ke kampung tenun samarinda seberang


Jumat  (29/03/2013)  lalu, saya bersama teman-teman  dari program studi ilmu komunikasi  Universitas mulawarman (unmul) melakukan kunjungan ke kampung tenun yang berlokasi di samarinda seberang, dalam kunjungan kali ini kami di dampingi oleh dosen mata kuliah publisitas dan media humas yang juga sekaligus kepala dinas pariwisata kota samarinda yaitu bapak  H. M. Faisal S,sos M,si,. Adapun tujuan kami melakukan kunjungan ke kampung tenun tersebut adalah  untuk mengetahui secara langsung proses pembuatan sarung samarinda tanpa menggunakan mesin modern kemudian dituangkan dalam sebuah tulisan yang akan diposting pada blog masing-masing, dimana hasil dari tulisan tersebut menjadi tugas tengah semester untuk mata kuliah publisitas dan media humas.
Perjalanan menuju kampung tenun dapat ditempuh melalui jalur sungai dengan menyewa kapal kecil yang biasa disebut kelotok, namun dapat juga dengan menggunakan sepeda motor namun jarak tempuhnya lebih lama apabila dibanding dengan naik kelotok. Sebagian besar dari mahasiswa yang ikut pada waktu kunjungan tersebut memilih menyeberang dengan menggunakan kapal kelotok,alasannya karena sebagian dari kami memang belum pernah menyeberangi sungai mahakam dengan menggunakan kapal.
Setibanya dikampung tenun kami langsung melihat-lihat cara pembuatan kain sarung tenun samarinda. ternyata cara pembuatannya masih sangat sederhana dan alat tenunnya pun masih sangat sederhana.  Moment yang sempat diabadikan saat proses pembuatan kain tenun samarinda.



 
 Pembuatan sarung tenun samarinda ini cukup memakan waktu yang lama, untuk alat yang masih sangat tradisional yang biasa disebut Gelodok proses pembuatan sarung tenun samarinda bisa memakan waktu hingga 2 minggu lamanya untuk 1 buah sarung tenun samarinda, sedangkan untuk alat mesin yang lumayan besar atau yang biasa disebut dengan ATBN ( alat tenun bukan mesin) dimana alat ini mampu menghasilkan sarung tenun samarinda 1 buah perminggunya, dan harga jual dari kain tenun yang sudah jadi bervariasi antara 200rb hingga 500rb tergantung motif dan jenis bahan yang digunakan. Adapun proses pendistribusin dari sarung tenun samarinda banyak dipasokan ke citra niaga, dan adapula yang memang langsung memesan ke pembuat sarung  tenun tersebut.
Setelah dari kampung tenun kami menuju ke rumah panggung yang masih berlokasi disamarinda seberang, konon katanya rumah panggung tersebut merupakan rumah tertua disamarinda, meskipun kondisinya memang sedikit memprihatinkan karena bangunannya terlihat rapuh seperti atap-atap yang bolong namun rumah tua ini masih memiliki daya tarik untuk dikunjungi, dan kabarnya dinas pariwisata kota samarinda  akan melakukan renovasi tanpa mengubah bentuk asli bangunan tua ini


Sebelum pulang rombongan kami menyempatkan diri mampir ke masjid tertua disamarinda yaitu masjid siratalmustaqim, masjid ini memang masih terawat dengan baik halamannya terlihat bersih dan luas dan sering digunakan sebagai lokasi foto prewed bagi pasangan yang ingin menikah. Setelah puas berkeliling untuk melihat setiap sudut yang dianggap menarik maka kunjungan pada hari itu kami akhiri dengan foto bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar